...

5 Tips Ampuh Penggunaan Brand Voice untuk Bisnis Anda

DATE
READING DURATION
5 Mins
SHARE

Brand voice menjadi salah satu strategi marketing terbaik.

Sudah tahu seberapa penting penggunaan brand voice untuk bisnis? Bagi suatu perusahaan, strategi marketing merupakan bagian penting dalam meningkatkan brand awareness dan mendapatkan loyalitas pelanggan. Salah satu strategi marketing yang dimaksud yakni dengan menggunakan brand voice atau suara merk. Singkatnya merupakan sebuah kalimat yang bisa menjadi identitas perusahaan dan mudah diingat oleh pelanggan. Cara komunikasi verbal tersebut dapat kita jumpai pada kalimat “I’m lovin it” sebagai tagline McDonald’s. Atau “Cintai Ususmu, Minum Yakult Tiap Hari”, kalimat yang sangat identik dengan brand minuman probiotik merk Yakult. Itu hanya sebagian dari banyak contoh komunikasi verbal melalui suara merk. Dalam membangun kalimat sederhana tersebut hingga dikenal oleh masyarakat luas juga tidak mudah. Inilah mengapa penting mengetahui tips ampuh dalam penggunaan komunikasi verbal untuk menjangkau pelanggan. Punya kalimat yang bagus saja tidak cukup, perhatikan ulasan berikut agar kegunaannya sangat efektif untuk bisnis Anda.

Baca Juga: Gunakan Cara Membuat Iklan Online Terbaik ini untuk Bisnis Anda

Mengenal dan Memahami Tentang Brand Voice

Brand voice merupakan salah satu strategi pemasaran yang banyak digunakan oleh perusahaan dalam beberapa tahun terakhir ini. Beberapa brand ternama seperti Spotify, Netflix, Grammarly maupun berbagai acara televisi juga tidak mau ketinggalan memanfaatkan komunikasi brand sebagai strategi marketing mereka. Definisi yang lebih sederhana merupakan cara komunikasi non verbal dari suatu brand kepada konsumennya. Sehingga hanya dengan mendengar beberapa kata atau 1 kalimat saja, konsumen dapat mengenali bahwa hal itu merupakan identitas suatu brand, baik yang menawarkan produk maupun jasa.

Oleh karena, itu dapat dikatakan bahwa komunikasi non verbal tersebut bisa menjadi faktor kunci untuk menarik perhatian konsumen. Apalagi dalam penerapannya juga tidak terlalu berisik karena terfokus untuk menonjolkan produk tanpa ada kesan agresif atau memaksa. Dalam penggunaannya juga disesuaikan dengan jenis produk yang dipromosikan. Misalnya pada produk mie pedas merk A, biasanya memakai cara komunikasi yang cenderung berapi-api dan penuh semangat. Sementara pada produk soda cenderung lebih melankolis dan tenang. Dari contoh tersebut dapat dilihat bahwa cara komunikasi nonverbal merupakan bagian dari upaya branding perusahaan. Suara akan digunakan dalam waktu lama hingga melekat di benak konsumen dan bisa menjadi identitas bagi merk.

Pentingnya Menggunakan Brand Voice untuk Branding Bisnis

Seperti sudah dijelaskan dalam definisi sebelumnya, brand voice adalah cara berkomunikasi non verbal dengan konsumen untuk memudahkan mereka dalam mengenali produk. Usahakan untuk tidak terlalu sering merubah kata-kata yang digunakan karena justru menyulitkan audiensi untuk mengenali brand. Kekonsistenan dalam penggunaan kalimat atau kata justru bisa berdampak positif karena dapat membawa brand awareness di kalangan konsumen. Dalam pembuatan komunikasi tersebut juga tidak instan, membutuhkan evaluasi draft konten sebelum diproses hingga dirilis.

Seberapa penting penggunaan voice brand untuk branding bisnis? Sangat penting, terutama bagi perusahaan rintisan yang sedang berupaya agar dikenal oleh masyarakat luas. Cara branding ini bisa jadi langkah marketing mudah dan tidak membutuhkan banyak anggaran dana. Tidak hanya itu saja, komunikasi brand juga bertujuan untuk membangun citra dan karakter bisnis. Inilah mengapa dalam pemilihan kosa kata komunikasi non vert tidak boleh sering berubah-ubah, bahkan pada kebanyakan merk ternama hanya menggunakan satu tagline saja untuk suara brand mereka.

Cara Mengembangkan dan Penggunaan Brand Voice

Bagi startup, mengembangkan, membangun dan menggunakan komunikasi non verbal bukan hal mudah. Beberapa hal yang harus Anda perhatikan diantaranya sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan Brand dengan Detail

Dalam membuat suara merk, pemilihan kosakata menjadi hal terpenting karena harus mampu mendeskripsikan bisnis terlebih dahulu. Layaknya sebuah film, agar mampu menarik perhatian dan minat audiens maka harus mempunyai dialog yang dapat menunjukkan garis besar kepribadiannya. Pemilihan kata sapaan untuk audiens di media sosial juga menjadi salah satu cara komunikasi non-verbal dalam bisnis. Agar lebih mudah, Anda dapat melakukan riset jenis suara merk yang digunakan oleh kompetitor. Jadi Anda bisa memilih kosakata yang lebih unik dan menarik, serta tidak terkesan meniru.

2. Melakukan Audit

Tanpa disadari, setiap merk biasanya sudah mempunyai gaya bahasanya sendiri misalnya ketika berbagi konten melalui website atau sosial media. Jadi langkah berikutnya Anda bisa melakukan audit apakah gaya bahasa yang digunakan tersebut dapat mencerminkan value perusahaan sesuai harapan. Menurut sumber, terdapat empat jenis dimensi pada tone of voice yang bisa digunakan. Diantaranya formal vs kasual, lucu vs serius, penuh hormat vs kurang sopan serta antusias vs mengedepankan fakta. Mana yang paling menggambarkan bisnis Anda?

3. Menentukan Karakteristik Voice Brand

Dalam menentukan karakteristik biasanya menggunakan tabel setelah Anda memilih tone of voice yang sesuai. Misalnya jika menggunakan tipe passionate maka harus mempunyai dialog yang aktif dan antusias dalam berkomunikasi non verbal. Penggunaan tabel tersebut juga memudahkan untuk mengetahui apa yang harus dilakukan serta dihindari. Bahkan dalam pemilihan gaya penulisan konten di blog atau caption sosial media juga harus mempunyai karakteristik yang mencerminkan perusahaan.

4. Membuat Panduan Gaya Bahasa untuk Konten

Khususnya bagi perusahaan yang sudah mempunyai blog atau website official. Perlu dibuat panduan gaya bahasa agar penulisan konten oleh content writer sesuai dengan suara merk perusahaan. Dengan gaya penulisan yang konsisten juga akan menjadi identitas bagi merk Anda.

5. Pentingnya Melakukan Revisi

Sebagai salah satu elemen untuk membangun hubungan dengan pelanggan maka perlu melakukan pemantauan apakah penggunaan voice brand  telah sesuai tujuan dan tepat sasaran. Jika memang hasilnya belum maksimal dan tidak sesuai harapan maka penting untuk melakukan revisi.

Pentingnya Saran & Masukan Konsumen

Selain beberapa tips penting sebelumnya, penggunaan brand voice juga perlu mempertimbangkan saran dan masukan dari konsumen. Sebaik apapun penggunaan komunikasi non verbal tapi apabila konsumen tidak menanggapinya maka perlu adanya evaluasi atau perbaikan. Tim dari divisi marketing bisa melakukan survei untuk mengetahui bagaimana respon atau tanggapan konsumen terhadap cara berdialog merek Anda. Melalui saran tersebut biasanya dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk merevisi voice brand yang sudah digunakan.

Baca Juga: Bagaimana Proses Branding Melalui Design Kemasan?

Membangun komunikasi non verbal dengan konsumen memang bisa dikatakan gampang-gampang susah. Apalagi bagi perusahaan rintisan yang memang baru berupaya agar dikenal oleh masyarakat. Kendati demikian, brand voice bisa jadi salah satu strategi marketing untuk lebih dekat dengan target pemasaran. Ingin memasarkan produk Anda secara digital? Hubungi Dreambox! Kami siap membantu. Klik di sini!

RELATED BLOG

Find Similar Blog

Contact Us

Blank Form (#3)
Contact Us fluent_forms