...

Tips Copywriting yang Menarik dan Persuasif

DATE
READING DURATION
5 Mins
SHARE

Tips Copywriting eye catching dan persuasif

Berbagai perusahaan menggunakan copywriting dalam produk mereka, ada juga yang mencari tips copywriting untuk menyusun strategi persuasif mereka. Namun, pernahkah Anda membeli sebuah produk usai melihat iklan terkait produk tersebut? Jika pernah, besar kemungkinan konten iklan yang dilihat menggunakan copywriting dengan teknik persuasif. Sebab salah satu efek dari konten iklan jenis ini adalah mampu mengajak pembaca untuk melakukan apa yang diminta oleh iklan tersebut. Efektivitas yang tinggi membuat tips copywriting dengan teknik persuasif ini banyak dipelajari dan diterapkan oleh sejumlah perusahaan. Jika sedang mempelajari teknik ini maka bisa membaca informasi lengkapnya disini. 

Baca Juga: Cara Ampuh Dalam Branding Produk Di Benak Konsumen

Apa Itu Copywriting yang Persuasif?

Hal pertama yang harus dipahami terkait copywriting adalah pengertiannya. Berasal dari kata copy yang memiliki definisi sebagai sebuah konten yang ditulis oleh pihak tertentu dengan tujuan menjual atau mempromosikan sebuah produk maupun sebuah layanan (jasa) kepada masyarakat luas khususnya target pasar produk tersebut, sedangkan copywriting yang persuasif adalah konten yang mempromosikan suatu produk atau layanan dengan tujuan mengajak konsumen untuk melakukan konversi.

Konversi ini adalah segala bentuk tindakan yang menguntungkan pihak penyusun copywriting tersebut. Misalnya membeli produk yang ditawarkan atau menggunakan jasa yang dipromosikan. Jika copywriting yang disusun sudah sesuai dengan semua tips copywriting yang baik dan benar, maka dijamin akan sukses menarik minat dan perhatian konsumen, sehingga mendorong konsumen tersebut untuk melakukan sejumlah tindakan seperti yang tercantum di dalam konten. Misalnya meng-klik, mengunduh, membeli, atau membagikan konten tersebut. 

Tidak semua konten iklan atau konten promosi memiliki sifat persuasif. Supaya bisa persuasif maka penyusunan copywriting harus memenuhi sejumlah syarat berikut ini: 

  • Profesional, menyusun copywriting yang persuasif perlu dibuat profesional yang artinya bebas dari kesalahan dan juga ditulis dengan sangat baik. 
  • Ringkas, disusun dengan ringkas dan tidak bertele-tele agar tidak salah sasaran. 
  • Cerdas, yakni konten harus berpikiran maju dan juga menyeluruh. 
  • Relevan, konten harus sesuai dengan kondisi atau kebutuhan dari konsumen sehingga bisa menarik perhatian mereka untuk melakukan konversi dengan segera. 

Tips Copywriting dengan Teknik Persuasif

Jika ingin menyusun copywriting yang memiliki sifat persuasif. maka bisa menyimak dan kemudian menerapkan tips copywriting di bawah ini: 

1. Fokus pada Manfaat yang Ingin Ditawarkan

Untuk bisa menambahkan aspek persuasif di dalam copywriting maka seorang kreator konten harus fokus pada satu hal. Misalnya fokus pada manfaat produk yang sedang dipromosikan. Bisa juga fokus kepada tujuan produk tersebut disediakan, apakah untuk para wanita karir, ibu rumah tangga, remaja, bapak-bapak, atau yang lainnya.  Memberikan gambaran sederhana dari produk maupun jasa yang ditawarkan di dalam konten iklan akan memberi pengaruh persuasif, sehingga pembaca yang kebetulan merupakan target pasar akan langsung menyadari bahwa dirinya membutuhkan produk atau jasa yang sedang dipromosikan. Konversi pun akan terbentuk dengan sendirinya. 

2. Menyusun Copywriting yang Spesifik

Tips copywriting persuasif berikutnya adalah menyusun copywriting yang spesifik, sehingga perlu menghindari penggunaan kata yang memiliki arti general atau umum, atau mengarah pada orang banyak. Melainkan fokus pada target secara spesifik dan kemudian selalu menggunakan kata-kata yang spesifik juga, sehingga setiap kata di dalam konten bisa dipahami dengan baik oleh pembaca tanpa ada kata yang sifat atau artinya ambigu (tidak jelas).

Misalnya saja saat menyusun konten tentang jasa pembuatan blog. Dibanding memakai kata “banyak orang sudah berlangganan….”, sebaiknya menggunakan kata “jutaan orang telah mendaftar…”. Kata “jutaan orang” menunjukan angka atau jumlah yang spesifik, sedangkan “banyak” menyatakan jumlah yang tidak spesifik. Sebab tidak jelas berapa banyak orang yang sudah berlangganan, apakah ratusan, ribuan, atau jutaan. 

3. Mencoba Memikat Emosi Target Pasar

Melibatkan emosi dari target pasar juga memberikan unsur persuasif di dalam copywriting. Konten yang mampu memikat emosi pembaca akan membuat konten tersebut melekat di ingatan. Demikian juga dengan produk maupun jasa yang sedang dipromosikan di dalam konten tersebut. Sudah ada beberapa perusahaan atau brand yang menggunakan teknik ini. Misalnya saja iklan dari Ramayana Department Store yang menggunakan budaya lebaran masyarakat Indonesia. Relevansi budaya ini dengan masyarakat di tanah air membuat konten iklan berkesan, mengungkapkan emosi pembaca untuk merayakan lebaran, dan lain sebagainya. 

4. Menggunakan Strategi Word of Mouth

Tips berikutnya dalam rangkaian tips copywriting dengan aspek persuasif adalah menggunakan strategi word of mouth. Yakni strategi menggunakan ulasan dari para pengguna jasa atau pembeli produk, sehingga ulasan ini dipajang dan kemudian bisa membangun kepercayaan target pasar bahwa produk dan jasa tersebut memang berkualitas dan layak untuk dibeli atau digunakan. Teknik ini diterapkan oleh pengelola marketplace yang menyediakan kolom khusus bagi pembeli memberi penilaian dan ulasan. Tanpa disadari langkah ini membantu toko online di marketplace mendapatkan efek persuasif. Sebab ulasan tersebut mampu mengajak pembeli lain untuk ikut membeli produk yang disediakan, karena sudah terbukti bagus atau sudah terpercaya. 

5. Pastikan Bisa Merasakan Efek Persuasif

Terakhir adalah mencoba memastikan  bahwa efek persuasif sudah masuk ke dalam copywriting yang disusun. Jika dalam bentuk teks maka perlu dibaca berulang kali atau setidaknya dua kali untuk merasakan ada tidaknya efek persuasif. Konten dalam bentuk video maka bisa ditonton sampai beberapa kali.  Jika tidak merasa diajak untuk melakukan suatu tindakan entah membeli, mengunduh, memfollow, dan lain sebagainya. Maka teknik persuasif belum sempurna diterapkan. Masih ada kekurangan, yang artinya konten tersebut belum memenuhi syarat menyusun copywriting yang persuasif sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya. 

Baca Juga: Pentingnya Konsultan Branding untuk Meningkatkan Bisnis Anda

Melalui lima tips copywriting yang persuasif di atas tentunya bisa lebih mudah menyusun konten dengan efek persuasif, sehingga ada lebih banyak pelanggan yang berkunjung untuk membeli produk maupun menggunakan jasa yang ditawarkan. Ingin memasarkan produk Anda secara digital? Hubungi Dreambox! Kami siap membantu. Klik di sini!

RELATED BLOG

Find Similar Blog

Contact Us

Blank Form (#3)
Contact Us fluent_forms